Senin, 14 Mei 2012

Kembali pada Budaya Indonesia, Damai dalam Keberagaman

Bila terjadi aksi kekerasan, bentrok fisik, penyelewengan, tindakan korupsi, aksi kejahatan dan lainnya selalu terjadi perdebatan. Itu bukan budaya Indonesia. Muncul pertanyaan, mana yang namanya budaya Indonesia dan bagaimana sebenarnya yang dinamakan budaya Indonesia. Apa sebenarnya budaya dan bagaimana budaya Indonesia itu.
Secara umum. Apa itu budaya? Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah. Artinya budi atau akal, Buddhi merupakan bentuk jamak yang dapat diartikan sebagai hal-hal berkaitan dengan budi dan akal manusia. Artinya nilai-nilai yang ada dalam jiwa dan raga manusia.
Dalam Islam, budi atau akal manusia dapat disebut dengan adab dan Islam sudah menggariskan adab-adab Islami yang mengatur etika dan norma-norma bagi pemeluknya. Adab-adab dalam Islami seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture. Bahasa Inggeris ini juga awal mulanya dari bahasa Latin Colere, bermakna mengolah atau mengerjakan sesuatu yang baik.
Semakin jelas budaya itu adalah nilai-nilai yang baik maka bila terjadi nilai-nilai yang tidak baik dalam diri, jiwa dan raga manusia itu sudah pasti tidak sesuai dengan budaya. Prinsipnya budaya itu sesuatu yang baik bagi kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Artinya sesuatu yang tidak baik menurut norma-norma agama, adat, kebiasaan maka itu bukan budaya. Bila demikian maka kebudayaan Indonesia adalah kebiasaan yang baik sesuai dengan norman-norma agama, adat istiadat dari masyarakat itu sendiri.
Nah, bila terjadi aksi kekerasan, bentrok fisik, tindakan korupsi, aksi kejahatan dan lainnya dikatakan tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia maka dapat dikatakan kebudayaan Indonesia adalah seluruh budaya lokal yang telah ada sebelum terbentuknya negara Indonesia.
Muncul pertanyaan, mengapa demikian? Jawabnya karena sebelum negara Indonesia berdiri sudah pasti terlebih dahulu di bumi yang kini namanya Indonesia telah ada manusia, ada kelompok-kelompok manusia yang disebut dengan suku dan bangsa Indonesia sampai kini terdiri dari berbagai suku bangsa.
Dalam suku bangsa itu tumbuh dan ada budaya lokal, kearifan lokal yang merupakan bagian utama dari akar kebudayaan Indonesia yang sesungguhnya. Tidak heran jika kini di Indonesia beranekaragam budaya yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Budaya lokal yang berinteraksi itu saling pengaruh memengaruhi dan berinteraksi juga dengan kebudayaan dari luar suku-suku bangsa yang ada di Indonesia. Pengaruh memengaruhi itu sangat terasa dan jelas seperti pengaruh kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India kebudayaan Arab dan kebudayaan lainnya.
Budaya lokal saling berinteraksi seperti kebudayaan Tionghoa yang banyak memengaruhi kebudayaan Indonesia lewat interaksi perdagangan dari dahulu sampai sekarang ini. Dahulu para perantau asal daratan Tiongkok yang datang dan tinggal menetap di Tanah Deli. Para perantau Tiongkok itu menilai Tanah Deli sebagai tanah harapan.
Para perantau Tiongkok itu sangat mencintai budaya-nya (etnik-nya) tetapi para perantau Tiongkok itu juga sangat menjunjung tinggi adat istiadat di Tanah Deli yang didatanginya maka terjadilah interaksi, pembauran yang harmonis, selaras, serasi, seimbang dan harmoni.
Sejarah telah mencatat bahwa para perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara banyak yang tidak kembali lagi ke tanah leluhurnya. Para perantau itu (mereka) menetap dan menikah dengan penduduk lokal yang ada di Indonesia hingga menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan budaya-budaya lokal yang sudah ada. Kondisi ini terjadi hampir pada semua wilayah di Indonesia dan akhirnya melahirkan sebuah kebudayaan lokal modern Indonesia.
Bukan saja para perantau dari Tiongkok yang memengaruhi kebudayaan lokal yang ada di nusantara tetapi juga kebudayaan India oleh para perantau dan pedagang yang masuk ke nusantara dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha. Hal ini terlihat dari kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha pada abad kelima Masehi di nusantara seperti kerajaan Kutai dan kerajaan-kerajaan lainnya.
Hidup Berdampingan
Hal yang menarik dari budaya yang hakiki adalah hal yang baik sehingga mampu hidup selaras, serasi dan harmoni. Tidak terjadi bentrok fisik, tidak ada tindak kekerasan, semua hidup rukun dan damai. Hal itu karena nilai-nilai budaya dijalankan dengan baik oleh manusia waktu itu.
Manusia sadar dan menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri dalam kehidupannya maka selalu berinteraksi dengan sesamanya, dengan lingkungannya. Konsep kebudayaan yang berdasar kepada akal dan budi manusia dipilih dan diletakkan pada bagian terpenting dalam konsep hidup.
Budaya sebagai pemimpin, sebagai dasar hidup maka penetrasi budaya berlangsung damai (penetration pasifique) dimana sebuah kebudayaan masuk dengan jalan damai. Penetrasian budaya berlangsung damai dan tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat dan menghasilkan akulturasi, asimilasi atau sintesis.
Penetrasian budaya secara damai ini membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Dalam kehidupan nyata dapat dilihat dari bangunan-bangunan yang ada di Indonesia seperti bangunan Candi Borobudur yang menggambarkan kebudayaan asli Indonesia dengan perpaduan kebudayaan India. Begitu juga bangunan rumah, gedung perkantoran pemerintah, swasta yang ada di Indonesia menggambarkan akulturasi, asimilasi atau sintesis dalam kebudayaan di Indonesia.
Hidup berdampingan dalam keberagaman kearifan lokal harus terus dijaga dan dijadikan petunjuk, arah dalam membentuk kebudayaan Indonesia yang sesungguhnya. Kearifan lokal harus ditumbuhkembangkan, dijaga sebagai barometer dalam menjaga keutuhan budaya Indonesia sehingga tidak terjadi bentrok fisik, aksi kekerasan sesama anak bangsa.
Kondisi kini yang menggejala mulai terjadi penetrasian kekerasan (penetration violante) yang tidak mengindahkan konsep luhur bangsa yakni berpedoman kepada budaya lokal. Budaya yang dijalankan adalah budaya yang bertentangan dengan budaya lokal Indonesia dan masuk dengan cara memaksa dan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat yang akhirnya melahirkan satu gejolak di masyarakat.
Banyak contoh kasus yang terjadi terakhir ini, kerusuhan, bentrok fisik sesama anak bangsa terjadi. Sangat disayangkan, pada hal dari zaman penjajahan kolonial Belanda, bangsa Indonesia sudah hidup rukun damai dalam keanekaragaman suku bangsa yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetap tetap satu. Mari saling memahami agar tidak terjadi lagi bentrok fisik di tanah air.
* * *
Penulis adalah pekerja seni/budayawan dan pemerhati masalah sosial, ekonomi serta budaya
Top of Form
Bottom of Form
http://mradio916.com/images/stories/streamingmradio.jpg
http://mradio916.com/images/stories/bannermedanmagazine.jpg
http://mradio916.com/images/stories/umsu.jpg
http://mradio916.com/images/stories/bsm.jpg
http://mradio916.com/images/stories/logo-telkomvision-3.jpg
http://mradio916.com/images/stories/logo_telkom_flexi_baru.jpg
http://mradio916.com/images/stories/nagaswara.jpg
http://mradio916.com/images/stories/webmedia.jpg
http://mradio916.com/images/stories/logo-antarasumut.jpg
Jumlah Pengunjung
mod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_counter
mod_vvisit_counter
Hari ini
291
mod_vvisit_counter
Kemarin
251
mod_vvisit_counter
Minggu ini
291
mod_vvisit_counter
Bulan ini
1965
mod_vvisit_counter
Semua
16501


IP Anda: 180.241.218.126
Tanggal: 07 Mei 2012
http://mradio916.com/images/stories/facebook-logo.png
Copyright © mradio916.com. All rights reserved.
antropologi budaya akan melihat setiap kelompok orang yang memiliki semacam identitas dikelompokkan ke dalam berbagai cara, seperti geografi atau Etnis / ras atau kebiasaan sosial. Umumnya antropologi budaya akan menempatkan kelompok ini dalam konteks sejarah dan interaksinya dengan kelompok lain. Biasanya ini adalah kelompok kecil orang di lokasi tertentu. Contoh di New Orleans, adalah pemeriksaan Mardi Gras tradisi India. Antropologi budaya biasanya suka kelompok yang sangat khas baik dengan warisan budaya, adat / ritual, bahasa dan / atau geografi. The Cajun SE Louisiana cocok perbedaan ini sangat baik, atau kantong orang-orang yang hidup di kepulauan Carolina.

Sosiologi di sisi lain akan memeriksa orang-orang baik dalam kelompok kecil dan besar. Sosiologi akan mengikuti ujian obyektif melalui metode statisical, tetapi juga melalui metode yang lebih subyektif seperti observasi. Sosiologi juga akan menempatkan kelompok dalam konteks historis mereka, tapi kemungkinan akan melakukannya dalam parameter komparatif ketat. Sosiologi akan memeriksa berbagai aspek dari seluruh bangsa dan kelompok etnis. Sebuah contoh akan pemeriksaan suara kebiasaan amerika sesuai dengan latar belakang rasial. Sosiologi juga akan memeriksa penyimpangan. Biasanya penyimpangan didefinisikan dalam hal perilaku kriminal, tetapi bisa juga deviants sosial seperti Hell Angels dari tahun 1970-an. Sosiologi tidak memerlukan berbagai populasi menjadi istimewa atau unik untuk menjadi bagian dari pemeriksaan perilaku massa / kebiasaan atau kustom.
Antropologi dan sosiologi keduanya peduli dengan perilaku manusia dalam konteks sosialnya. Sosiologi kekhawatiran itu sendiri dengan hubungan sosial, kelas sosial, gerakan sosial, dan organisasi antara orang-orang atau kelompok dalam masyarakat industri. Para antropolog juga belajar perilaku sosial, tetapi di mana sosiolog fokus pada kelompok dalam masyarakat perkotaan modern, antropolog tradisional lebih memerhatikan orang belum melek huruf, dan kemudian ke budaya non-Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, perbedaan ini telah dipecah untuk gelar, untuk antropolog sekarang juga belajar perilaku sosial dalam masyarakat kebarat-baratan. Namun ahli antropologi lebih cenderung untuk membandingkan masyarakat dengan 'tradisional' masyarakat. Dalam hal ini, antropologi mencakup rentang sejarah dan geografis yang lebih luas daripada sosiologi. Kedua disiplin adalah satu di abad 19, dan mulai berkumpul lagi sebagai antropolog lebih mengalihkan fokus ke kota-kota modern. Namun, masih ada penekanan dalam antropologi pada 'budaya' dan dalam sosiologi pada 'masyarakat'.

Di masa lalu, perbedaan utama yang digunakan untuk menjadi bidang minat. Sosiolog mempelajari "kita", yang berarti terutama perkotaan, masyarakat barat, sedangkan antropolog belajar "mereka", yang berarti suku kecil, dijajah bangsa dan sejenisnya.

Pada hari-hari kita, garis antara disiplin ilmu telah kabur. Perbedaan utama tampaknya metodis, sebagai sosiolog lebih menyukai pendekatan kuantitatif, dengan tool seperti polling, statistik, massa dll wawancara, di mana ahli antropologi lebih memilih pendekatan kualitatif, yang berarti wawancara mendalam dan observasi partisipatif.

Satu pemahaman yang mungkin dari perbedaan-perbedaan ini adalah tingkat masing-masing dua disiplin 'analisis. Sosiologi cenderung melihat masyarakat dan melihat institusi dan struktur sebagai yang terpenting, mengemudi dan membuat perubahan. Antropologi, sementara belum tentu berbeda, memiliki lebih dari rasa cara suatu budaya dapat mengubah secara internal, melalui keputusan dari para anggotanya.

Upaya pendek pada jawaban atas pertanyaan kompleks. Sosiologi atau Antropologi

Kadang-kadang orang bertanya kepada saya apa perbedaan antara sosiologi dan antropologi. Ada yang permukaan, tentu saja - sosiologi biasanya mempelajari dunia pertama masyarakat, sedangkan antropologi memiliki seorang tenaga untuk mempelajari apa yang disebut "primitif" budaya. Namun perbedaan mendasar adalah satu filosofis: sosiolog masyarakat studi, sedangkan budaya antropolog studi.
Apa bedanya? Mari kita lakukan studi kasus. Sangat mudah untuk melihat semacam halus seksisme dalam buku teks Amerika. Sebagai contoh, penelitian telah menemukan bahwa pada sperma biologi buku teks dianggap sebagai makhluk kompetitif sementara telur wadah pasif mereka bertujuan untuk menembus. Tapi ilmu yang sebenarnya tentang hal ini jauh lebih jelas: telur sepertinya melakukan sedikit wajar seleksi sendiri, dll
Aku melihat kertas oleh seorang antropolog pada fakta ini, argumen mereka adalah bahwa buku-buku teks adalah hasil dari seksisme budaya Amerika, budaya yang melihat laki-laki bersaing untuk akses ke wanita, dan pemikiran-pemikiran secara alami diangkut ke tulisan kita tentang konsepsi . Seksis budaya, output seksis.
Sosiolog A akan menggali sedikit lebih dalam. Mereka akan melihat siapa yang menulis buku pelajaran, mungkin melihat jumlah yang tidak proporsional laki-laki. Mereka akan melihat ke mengapa hal itu bahwa laki-laki mendapat pekerjaan ini, menemukan seksisme yang melekat pada instansi terkait. Mereka berpendapat itu adalah struktur masyarakat yang berakhir dengan buku teks seksis, tidak ada kekuatan magis yang dikenal sebagai "budaya Amerika".
Seperti yang Anda duga, aku di sisi sosiolog. Menyalahkan hal pada budaya - seperti olah itu adalah properti alami dari sekelompok orang atau kekuatan hidup mistis dengan pikiran sendiri - tampaknya terlalu lancar. Hal ini juga tampaknya salah.
Kebanyakan saya telah berbicara tentang antropolog budaya, tetapi ada juga bagian dari antropolog rasis (kadang disebut "ilmu antropologi," sesuai dengan Hukum Wall ). Ini antropolog mencoba mengukur sifat orang yang berbeda, melihat apakah mereka bisa mengukur perbedaan antara ras dan memprediksi kriminalitas dari bentuk kepala.
Antropolog budaya meremehkan semua itu dan lebih memilih untuk mendukung sebuah gagasan sayap kiri relativisme budaya. (Kita tidak harus membuat penilaian tentang budaya lain!) Tapi dalam melakukannya, mereka akhirnya mendorong penilaian dari ke rakyat yang terlibat. Sama seperti antropolog rasis, mereka akhirnya menunjukkan bahwa alasan orang percaya di sini bertindak berbeda dari orang-orang di sana adalah karena mereka orang yang berbeda.
Tapi jika ada satu hal yang kita pelajari dari psikologi, itu yang - sebagian besar - orang adalah orang-orang, di mana saja. Sebagai Zimbardo di Stanford Prison Experiment menunjukkan, menempatkan orang-orang normal menjadi situasi yang salah dan mereka berubah menjadi mesin penegakan licik. Dan menempatkan orang yang sama ke dalam masyarakat yang berbeda dan mereka akan berubah sama cepatnya.
Ini bukan budaya - apapun itu - yang menyebabkan hal-hal ini; lembaga itu. Lembaga menciptakan lingkungan yang memaksa tindakan. Dan itulah mengapa aku seorang sosiolog.
Rekomendasi Bonus: Saya telah menonton Wire akhir-akhir ini, mungkin acara paling sosiologis-miring di televisi. Dan itulah yang membuatnya menarik, tidak seperti semua drama lain yang baik-jahat polisi.
osiologi adalah studi masyarakat - Sosiologi adalah suatu usaha untuk menjelaskan asal-usul, pertumbuhan, struktur, dan kegiatan masyarakat dengan operasi fisik, penyebab penting, dan psikis bekerja sama dalam proses kata evolution.In dari Giddings, "Sosiologi adalah deskripsi yang sistematis dan penjelasan masyarakat,, dilihat secara keseluruhan." LFWard mengatakan, "Sosiologi adalah studi ilmiah dari masyarakat."
2 - Sosiologi adalah studi tentang hubungan sosial-The sosiolog maksimum telah melakukan advokasi ini kata factor.In dari MacIver dan Page, "adalah Sosiologi hubungan sosial 'tentang', jaringan hubungan kita sebut masyarakat." Menurut Durkheim, "adalah Sosiologi studi tentang representasi kolektif." Sebenarnya studi tentang masyarakat dan studi tentang hubungan sosial tidak konsep yang berbeda, namun kedua hal yang sama.
3 - Sosiologi adalah studi tentang interaksi-Menurut Max weber, kecil dan Green tindakan antar sosial lebih penting daripada hubungan sosial dalam pembangunan masyarakat. Dengan kata George Kecil, "adalah Sosiologi ilmu tentang bentuk hubungan manusia". Max Weber sesuai, "Sosiologi adalah ilmu yang mencoba pemahaman interpretatif tentang tindakan manusia."
4 - Sosiologi adalah studi tentang kelompok sosial-Menurut Hery Johnson, "adalah Sosiologi studi tentang kelompok sosial" demikian sosiologi harus melakukan studi ilmiah dari kelompok sosial.. Struktur, organisasi dan kelompok sosial yang lebih penting.
Atas dasar uraian di atas Sosiologi adalah studi tentang masyarakat, kelompok, hubungan, dan interaksi. Beberapa sosiolog memiliki pendapat yang berbeda bahwa itu mempelajari "bentuk-bentuk hubungan sosial" Setiap ilmuwan memandang masyarakat dari sudut pandang yang berbeda,. Dan sosiologi tidak akan menjadi kompak, yang jelas ilmu sampai sosiolog dapat menggeneralisasi kebenaran ditemukan oleh mereka yang mendekati fenomena sosial dari berbagai sudut pandang dan menyetujui kurang lebih erat pada materi pelajaran dan metode pengobatan.
Ketika kita mengatakan Sosiologi adalah studi hubungan masyarakat dan sosial, muncul pertanyaan mengapa kita membuat hubungan dan bagaimana kita made.The jawabannya adalah, manusia adalah kebutuhan tak terbatas, ia tidak dapat memuaskan semua sendiri, dia harus tetap tergantung pada others.He memiliki banyak psikologis, fisik biologis,. ekonomi, kebutuhan keagamaan dan sosial lainnya. Bagi mereka ia harus membangun hubungan berdasarkan jenis needs.How ia membangun hubungan? Setiap orang memiliki beberapa nilai sosial di life.According untuk sosial-moral nilai-nilai bentuk hubungan menetapkan tidak sama. Ada perbedaan antara ibu dan hubungan istri. Dr Radha Kamal Mukherjee, (yang bapak sosiologi di India) yang sesuai, untuk memahami sosiologi, orang harus mempelajari kata values.In sosial Macci, materi pelajaran nyata sosiologi didirikan hubungan orang.
Karena hubungan manusia dianggap sebagai being.Sociologist sosial juga harus mempelajari dan menganalisis kondisi masyarakat, yang membawa perubahan di masa relation.Some kondisi ini membuat hubungan berantakan waktu yang lain ia mengendalikan di atasnya.
17-Hubungan Sosiologi dengan ilmu pengetahuan sosial lainnya.
Kehidupan manusia adalah banyak sisi. Ada aspek ekonomi, aspek lrgal, aspek agama, aspek politik, dan sebagainya. sosiologi, oleh karena itu, dapat memahami kehidupan sosial secara keseluruhan, dengan mengambil bantuan dari ilmu-ilmu sosial lain yang eksklusif stdy satu atau aspek lain OS society.Sociology manusia, misalnya, untuk memahami masyarakat tertentu telah mengambil materi dari ekonomi, ilmu politik, sejarah, antropologi, agama, moral, hukum interaksi akhirnya dengan seluruh dunia. Oleh karena itu semua ilmu yang saling berhubungan yang saling tergantung.
Sosiologi tidak hanya meminjam dari ilmu-ilmu sosial lainnya tetapi ilmu-ilmu sosial lainnya juga tergantung pada sosiologi. Sebenarnya ada dua jenis ilmu sosial yang disebut ilmu-ilmu khusus yang membahas aktivitas khusus masyarakat seperti ekonomi, psikologi dll Tipe kedua sosial calle ilmu umum ilmu sosial yang melakukan komprehensif. Sosiologi datang dalam kategori ilmu pengetahuan umum.
Sosiologi dan Psikologi tumpang tindih dalam efek pengaruh sosial perkembangan psikologis individu. Sosiologi jelas dalam sejarah bahwa interaksi sosial individu telah dipengaruhi sejarah, dan kemudian tentu saja ada sejarah Sosiologi itu sendiri. Studi ekonomi dalam sosiologi adalah stratifikasi, yang merupakan studi tentang bagaimana kami adalah bagian dari tingkat ekonomi tertentu dalam masyarakat dan bagaimana kita sampai di sana dan bagaimana efek kita. Akhirnya, ilmu politik telah dipelajari oleh sosiolog banyak isu-isu seperti perbudakan, perempuan dalam politik, dll Sangat menarik untuk melihat hubungan dan perbedaan antara sosiologi dan beberapa ilmu sosial lebih penting dalam apa yang berikut:
Hubungan antara Sosiologi dan Sejarah-
Kedua ilmu-ilmu sosial sekarang adalah hari mendatang lebih dekat satu sama lain. Beberapa waktu lalu sejarah dianggap sebagai ilmu dari beberapa tanggal, tempat dan struggles.But sekarang orang telah menyadari bahwa mengapa peristiwa tertentu dalam sejarah terjadi? Apa bentuk yang sama? Dalam sejarah singkat merupakan ilmu sosial yang berhubungan dengan irect masyarakat dan sosiologi. Sejarah terutama berkaitan dengan peristiwa masa lalu dan bagaimana mereka mempengaruhi masyarakat misalnya bagaimana partisi Ino-Pak, memaksa Sindhu (Hindu kata itu sendiri telah berasal dari Sindhu_) untuk membuktikan diri melelahkan, di ujung lain akan peduli dengan bagaimana orang intereacted, bagaimana budaya dipengaruhi dll selama ini dan sebelum partisi.
Dengan menyajikan hal berikut kita dapat menghapus hubungan secara
1-Sosiologi membutuhkan bantuan dari sejarah di mater studies.By ini membandingkan antara peristiwa masa lalu dan sekarang terjadi, seseorang dapat memperkirakan faktor yang bertanggung jawab untuk terjadi peristiwa itu.
2 - Sosiologi jelas dalam sejarah bahwa interaksi sosial individu telah dipengaruhi sejarah, dan kemudian tentu saja ada sejarah Sosiologi itu sendiri.
3-Ada begitu banyak lembaga, seperti budaya keluarga,, suku, folkways, adat istiadat, tradisi, gerakan sosial, sosial dll perubahan, yang memiliki latar belakang sejarah yang terjadi. Atas dasar itu kita dapat memahami situasi sekarang, dan mencoba untuk diselenggarakan sesuai.
4 - Dalam studi penelitian sosiologis, metode historis penelitian sangat relevan dan penting.
5-Sejarah tidak hanya peristiwa sejarah tetapi itu adalah kunci untuk memahami peristiwa ini. Dalam sosiologi cara yang sama memberikan latar belakang sosial untuk studi peristiwa sejarah.
Harward GE untuk berkomentar Sejarah Sosiologi yang terakhir, dan Sosiologi adalah sejarah ini.
Tapi meskipun hubungan dekat mereka dua ilmu yang berbeda:
1-sosiologi adalah ilmu pengetahuan umum yang mencakup semua aspek manusia, sedangkan sejarah adalah ilmu khusus yang mempelajari hanya aspek sejarah peristiwa.
2-Sejarah ini terkait dengan peristiwa masa lalu yang tidak ada hubungan dengan peristiwa modern. Berlawanan dengan itu Sosiologi pada dasarnya adalah sebuah ilmu pengetahuan modern, yang menyajikan studi situasi sosial perilaku manusia.
Buku 3-Durkheim 'Aturan Metode Sosiologis "kata, sosiologi sama sekali berbeda dari sejarah. Lebih lanjut ia mengatakan, peristiwa sejarah memiliki catatan peran individu, sementara sosiologi berarti, itu adalah studi tentang fakta sosial dan representasi sosial yang terjadi oleh keadaan sosial.
4-Sejarah berarti hanya deskripsi, sedangkan sosiologi berarti analisis, interpretasi dan klasifikasi.
5-Sifat Sejarah tidak ilmiah, yang tidak dapat diuji ulang Tapi tes fenomena sosial adalah mungkin.. fakta sosial dapat diverifikasi juga.
Hubungan antara sosiologi dan ilmu politik:
sosiologi dan ilmu politik yang juga terkait dalam arti bahwa mereka berdua kepedulian kesejahteraan masyarakat dalam suatu masyarakat. Ilmu politik pada dasarnya berkaitan dengan distribusi kekuasaan dan menjalankan kekuasaan, demokrasi, kediktatoran, komunisme, bagaimana orang memilih sosiologi dll berakar dalam politik. Kedua subjek memiliki banyak kesamaan dalam subjek hal berikut matters.the menunjukkan hubungan dari kedua-
1-Hal yang penting adalah bahwa raja setiap tempat adalah sosial serta politik. Tidak ada keberadaan tanpa terpisah satu sama lain.
2-Dalam kata-kata Giddings, "untuk mengajarkan teori negara untuk orang yang tidak belajar prinsip-prinsip pertama dari sosiologi, seperti astronomi pengajaran atau termodinamika pada pria yang tidak belajar hukum Newton tentang gerak". (Prinsip Sosiologi p .37.)
3-Kedua ilmu menjelaskan saling ketergantungan antara manusia dan masyarakat. Ilmu politik mengatakan manusia adalah politik sementara sosiologi mengatakan manusia adalah sosial. Keduanya perlu sekelompok orang, di mana dia berinteraksi.
4-Proses sosialisasi dilakukan dengan kedua ilmu. Keduanya membantu dalam pengembangan sebuah kesadaran sosial politik.
5-kedua ilmu saling melengkapi satu sama lain. Sosiologi membuat teori untuk orang dan ilmu politik mencoba untuk menerapkannya.
6-ada banyak mata pelajaran yang sama di mana kedua mengambil partisipasi yang setara dan minat untuk mengorganisir masyarakat seperti hukum, kontrol sosial, tradisi, opini publik, kejahatan dll
Tapi meskipun hubungan dekat mereka dua ilmu yang berbeda:
1-Sosiologi adalah ilmu masyarakat. Ilmu politik adalah ilmu negara. Gilchrist mengatakan, "Sosiologi studi manusia sebagai makhluk sosial, dan organisasi politik adalah jenis khusus dari orgnisation sosial; ilmu politik adalah ilmu yang lebih khusus dari sosiologi." (Prinsip Sciences.P.11 Politik)
2 - Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat semua kegiatan terorganisir dan tidak terorganisir sedangkan ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari masyarakat hanya kegiatan terorganisir.
3 - Sosiologi mempelajari masyarakat hanya hadir sementara studi ilmu politik saat ini dan menunjukkan sisi masa depan juga.
4 - Sosiologi lebih tua dari ilmu politik. Masyarakat manusia pertama kali datang ada Negara dan sistem politik lain muncul setelah bertahun-tahun..
5-politiacal ilmu dimulai dengan asumsi bahwa manusia adalah makhluk politik, sosiologi pergi behin bahwa asumsi dan upaya untuk menjelaskan bagaimana orang mengapa menjadi politik menjadi.
Hubungan antara sosiologi dan Antropologi:
Antropologi dan sosiologi juga menangani masyarakat tetapi satu-satunya perbedaan adalah bahwa antropologi sosial terutama menganggap kelompok kecil dan budaya mereka tapi daerah studi mereka pada dasarnya sama. Sebenarnya keduanya sama, nama dua untuk penyelidikan bidang yang sama .. Studi tentang masyarakat kuno dan sederhana dilakukan oleh Antropologi, sedangkan atas dasar sosiologi yang mempelajari masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Antropologi telah terbagi dalam tiga parts.A-Fisik Antropologi, yang berkaitan dengan fisik / tubuh ciri / fitur dari manusia purba dan primitif berabad-abad kita kembali rekan-rekan. dengan bantuan sosiologi yang mencoba untuk tahu realitas perjuangan antara berbagai kelompok.
B-Antropologi Budaya yang menyelidiki sisa-sisa budaya manusia purba sebuah kebudayaan hidup dari beberapa rekan-rekan primitif. Dengan bantuan ini warisan studi sosiologi budaya dan mencoba untuk memahami perubahan terjadi olehnya. C-Sosial penawaran Antropologi dengan lembaga, perilaku dan hubungan manusia primitif di masa lalu dan sekarang. sosiologi juga melakukan penelitian ilmiah terhadap budaya manusia secara keseluruhan. Dr SCDube mengatakan pada dasarnya tidak ada perbedaan antara keduanya. Antropologi membutuhkan bantuan dari metode penelitian sosiologis sementara sosiologi menafsirkan hal-hal berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh antropologi.
Sekarang hari masyarakat Tribal sebuah masyarakat beradab yang datang lebih dekat satu sama lain. Bahkan pengaruh teknologi meningkat dari hari ke hari di masyarakat kesukuan Nilai-nilai sosial yang berubah. Mendorong mereka untuk membentuk kelompok besar AL Karoeber telah disebut sosiologi dan antropologi saudara kembar. Evans Pritchard menganggap Antropologi sosial menjadi cabang sosiologi.
Tapi meskipun hubungan dekat mereka dua ilmu yang berbeda:
1 - Antropologi adalah studi fitur sosial dan budaya masyarakat primitif sedangkan sosiologi mempelajari fitur sosial dan budaya masyarakat modern.
2 - Studi ini masyarakat primitif sederhana dan statis yang dilakukan oleh Antropologi sementara studi tentang masyarakat yang kompleks dan dapat berubah dilakukan oleh sosiologi.
3 - metode penelitian yang berbeda untuk kedua ilmu Berpartisipasi observasi adalah metode utama penelitian di bidang Antropologi dan sosiologi menggunakan metode survei..
4 - Sosiologi berkaitan dengan perencanaan sosial dimana Antropologi tidak peduli dengan perencanaan sosial. Ini tidak memberikan saran untuk masyarakat masa depan.
Hubungan antara sosiologi dan ekonomi-
Ada juga hubungan antara sosiologi dan ekonomi yang merupakan salah satu ilmu sosial. Ekonomi berkaitan dengan produksi barang dan jasa dan bagaimana mereka didistribusikan ke orang-orang seperti sosiologi yang juga mempertimbangkan bagaimana barang bisa dijangkau untuk semua anggota masyarakat. Dalam masyarakat setiap makhluk sosial memiliki beberapa kebutuhan ekonomi dan kebutuhan ini dievaluasi oleh ekonomi. Ekonomi adalah ilmu kekayaan, yang mungkin dalam konteks masyarakat. Marshall mengatakan ekonomi adalah studi tentang kegiatan ekonomi yang terkait dengan kesejahteraan manusia.
Poin-poin berikut menunjukkan hubungan mereka.
1-Kita tidak bisa membayangkan sebuah masyarakat tanpa kebutuhan ekonomi. Semua elemen budaya dipengaruhi oleh sistem ekonomi. Di sisi lain ada pengaruh besar dari kondisi sosial / kontrol pada sistem ekonomi.
2-Pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial berjalan beriringan di setiap masyarakat. Dalam masyarakat di mana ada kurangnya pendidikan, dan prevalensi pengangguran, kejahatan dan kemiskinan, yang tidak dapat disebut masyarakat ekonomi maju.
3-Kedua ilmu mempelajari beberapa faktor umum masyarakat seperti rekonstruksi pedesaan, kesejahteraan tenaga kerja, pengangguran, kemiskinan, jaminan sosial, industrialisasi, jaminan sosial dan perencanaan dll
4-Teori-teori sosialisme, demokrasi komunisme, dan negara kesejahteraan adalah bur tidak ada teori reorganisasi sosial. Menurut Thomas, "adalah ekonomi, sebenarnya, tapi salah satu cabang ilmu yang komprehensif sosiologi'' (Elemen economics.p.7).
Meskipun hubungan dekat mereka dua ilmu yang berbeda:
1-Ekonomi mempelajari hubungan ekonomi masyarakat sementara sosiologi tidak mempelajari semua hubungan sosial.
2-Pendekatan penelitian dari kedua ilmu berbeda. Sosiologi menyimpulkan hal-hal atas dasar dari semua faktor sedangkan ekonomi menganggap hanya berdasarkan faktor ekonomi.
Kedua 3-ilmu menggunakan metode yang berbeda dari studi. Teori induktif dan dedective penting dalam ekonomi, sementara sosiologi menggunakan berbagai metode seperti survei, sosiometri studi kasus, dll
4-Ekonomi pasukan memainkan peran penting dalam setiap aspek kehidupan sosial Tapi ruang lingkup sosiologi masih sangat luas..
5-Ekonomi adalah ilmu jauh lebih tua dari sosiologi.
Pada akhirnya kita dapat menyimpulkan dengan pemandangan diberikan oleh Barnes dan Beker, "adalah Sosiologi baik hamba, maupun nyonya ilmu sosial lHubungan antara sosiologi dan antropologi secara luas diakui hari ini. Bahkan, antropolog Kroeber menunjukkan bahwa dua ilmu adalah dua saudara kembar. Robert Redfied menulis bahwa melihat Amerika Serikat utuh, satu mengatakan bahwa hubungan antara sosiologi dan antropologi lebih dekat daripada antara antropologi dan ilmu politik, yang sebagian karena kesamaan yang lebih besar dalam cara kerja.
Antropologi adalah ilmu umum seperti sosiologi. 'The antropologi kata' berasal dari dua kata Yunani, 'anthropos' dan 'logos' yang berarti ilmu tentang manusia. Lebih tepatnya, itu didefinisikan oleh Kroeber sebagai ilmu manusia dan karya-karyanya dan perilaku. Antropologi yang bersangkutan tidak dengan orang tertentu, tetapi dengan pria-kelompok dengan ras dan masyarakat dan kejadian dan perbuatan.
Ada banyak kesamaan antara antropologi dan sosiologi. Sejumlah mata pelajaran termasuk masyarakat, budaya, agama keluarga, stratifikasi sosial, dll Untuk alasan ini seorang antropolog terkemuka seperti AL Kroeber menganggap "Sosiologi dan Antropologi sebagai saudara kembar" Secara etimologis, antropologi berarti studi tentang ilmu pengetahuan manusia. Ini menelusuri perkembangan umat manusia, dan studi, khususnya, masyarakat belum melek huruf primitif dan budaya mereka. Antropolog yakin bahwa antropologi sangat prihatin dengan perkembangan fisik dan budaya manusia dari waktu asalnya hingga hari ini. Tidak mungkin ada dua pendapat tentang fakta bahwa bidang penyelidikan sangat luas. Divisi utama perusahaan adalah sebagai berikut.
(I) Fisik Antropologi
Antropologi fisik berkenaan dengan karakteristik anatomi manusia. Ciri fisik memberikan pengetahuan yang memadai tentang ras manusia dan asal-usul manusia.
(Ii) Arkeologi Sejarah atau Antropologi
Tujuannya adalah rekonstruksi kehidupan sosial pra-sejarah manusia. Dengan kata lain, pra-sejarah berkaitan dengan budaya masa pra-sejarah sehingga mereka dapat memahami struktur sosial ini lebih baik.
(Iii) Budaya Antropologi
Antropologi Budaya, di utama berkaitan dengan material dan non-materi budaya pra-melek manusia. Dengan kata lain, itu berkonsentrasi pada studi tentang budaya manusia primitif, manusia primitif di masa lalu dan masa sekarang,
HUBUNGAN MANUSIA – KEBUDAYAAN
Oleh
Jappy Pellokila
1 Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.            Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia  menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai
1.      Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2.      Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3.      Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4.      Pembeda manusia dan binatang
5.      Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6.      Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7.      Sebagai modal dasar pembangunan.
2.2 Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
  1. Phisical Environment yaitu lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim dan sebagainya.
  2. Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai.
  3. Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
  4. Environmental Behaviordan and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
  5. Out Carries Produc, Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
2.3 Proses Dan Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.
Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang dihadapinya.
Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan fisik. Misalnya iklim topografi sumber daya alam dan sejenisnya. Dari waktu ke waktu, kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (dalamhal ini adalah sistem telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehiduapan setiap manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok sosialbisa saja menginginkan adanya perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi saat ini. Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan.
Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat bertolak belakang dengan budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di masyarakat. Sekali lagi yang diperlukan adalah kontrol / kendali sosial yang ada di masyarakat sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.

Kebudayaan dan berbudaya, sesuai dengan pengertiannya, tidak pernah berubah; yang mengalami perubahan dan perkembangan adalah hasil-hasil atau unsur-unsur kebudayaan. Namun, ada kecenderungan dalam masyarakat [termasuk umat Kristen] yang memahami bahwa hasil-hasil dan unsur-unsur budaya dapat berdampak pada perubahan kebudayaan.
Kecenderungan tersebut menghasilkan dikotomi hubungan antara iman dan kebudayaan; khususnya iman [umat] Kristen dan kebudayaan. Dikotomi tersebut memunculkan konfrontasi [bukan hubungan saling mengisi dan membangun] antara kepercayaan Kristen dan praktek budaya, karena dianggap sarat dengan spiritisme, dinamisme, animisme, dan totemnisme. Melihat kenyataan tersebut, dalam Christ and Culture, ditemukan beberapa sikap Gereja [di dalamnya termasuk para pemimpin organisasi gereja, teolog, warga gereja] terhadap kebudayaan dan praktek-praktek di dalamnya, hal tersebut antara lain:
  1. Sikap Radikal: Kristus menentang Kebudayaan. Ini merupakan sikap radikal dan ekslusif, menekankan pertantangan antara Kristus dan Kebudayaan. Menurut pandangan ini, semua sikon masyarakat berlawanan dengan keinginan dan kehendak Kristus. Oleh sebab itu, manusia harus memilih Kristus ataudan Kebudayaan, karena seseorang tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Dengan demikian, semua praktek dalam unsur-unsur kebudayaan harus ditolak ketika percaya pada Yesus Kristus.
  2. Sikap Akomodasi: Kristus Milik Kebudayaan. Sikap ini menunjukkan keselarasan antar Kristus dan kebudayaan. Yesus dianggap sebagai pahlawan sejarah dunia, kehidupan dan ajaran-Nya merupakan presentasi dan prestasi manusia yang paling agung. Dalam Yesus, cita-cita proses peradaban dapat terwujud. Yesus adalah satu-satunya yang dapat menggenapi harapan-harapan dan idaman umat manusia.
  3. Sikap Perpaduan: Kristus di atas Kebudayaan. Sikap ini menunjukkan adanya suatu keterikatan antara Kristus dan kebudayaan atau ajaran iman Kristen dan tuntutan kebudayaan. Hidup dan kehidupan manusia harus terarah pada tujuan ilahi dan juga berhubungan dengan masyarakat. Ia harus mempunyai dua tujuan sekaligus. Tujuan kehidupan manusia tidak terbatas pada dunia. Ia perlu mencari hidup kekal yang disempurnakan di akhirat. Namun, ia juga bertanggungjawab di dunia. Ia perlu mengasihi dan membangun masyarakat tetapi juga mengasihi TUHAN Allah. Dengan itu, maka yang dilakukan adalah melaksanakan semua tuntutan keagamaan dan sekaligus unsur-unsur kebudayaan yang mungkin saja bisa bertantangan dengan Firman TUHAN.Sikap Dualis: Kristus dan Kebudayaan Dalam Paradoks. Sikap dualis menunjukkan bahwa manusia mengakui kewajiban untuk mentaati Kristus dan mengembangkan kebudayaan sambil juga membedakan antara dua kewajiban itu. Orang Kristen wajib melayani TUHAN dalam dan melalui dunia serta kebudayaan; sekaligus melayani TUHAN melalui dan dalam gereja. Dengan ini muncul warga gereja yang sungguh-sungguh di gereja tetapi sekaligus ia melakukan semua tuntutan adat istiadat.
  4. Sikap Pambaharuan: Kristus [telah] Memperbaharui Kebudayaan. Sikap ini menunjukkan bahwa Kristus sebagai penebus yang memperbaharui masyarakat dan segala sesuatu yang bertalian di dalamnya. Hal itu bukan bermakna memperbaiki dan membuat pengertian kebudayaan yang baru; melainkan memperbaharui hasil kebudayaan. Oleh sebab itu, jika warga gereja mau mempraktekan unsur-unsur budaya, maka perlu memperbaikinya agar tidak bertantangan dengan Firman TUHAN. Hal itu merupakan tugas manusia. Manusia yang membawa amanat Kristus harus membaharui hal-hal lama dalam masyarakat. Karena perkembangan dan kemajuan masyarakat, maka setiap saat muncul hasil-hasil kebudayaan yang baru. Oleh sebab itu, upaya pembaharuan kebudayaan harus terus menerus. Dalam arti, jika masyarakat lokal mendapat pengaruh hasil kebudayaan dari luar komunitas sosio-kulturalnya, maka mereka wajib melakukan pembaharuan agar dapat diterima, cocok, dan tepat ketika mengfungsikan atau menggunakannya.

Karena adanya aneka ragam bentuk hubungan [hubungan Agama dan Kebudayaan; Gereja dan Kebudayaan] tersebut, maka solusi terbaik untuk warga gereja adalah sikap memperbaharui kebudayaan; karena hidup dan kehidupan tidak bisa dilepas dari tuntutan kebudayaan; manusia selalu berada dalam lingkungan budaya dan melaksanakan unsur-unsur budaya. Oleh sebab itu, harus ada keberanian dan kemauan dalam diri pimpinan gereja dan teolog, agar memilah tuntutan-tuntutan kebudayaan yang tidak sesuai dengan Firman. Dengan itu, maka warga gereja dapat mengambil keputusan yang tepat, tegas, jelas dalam kaitan dengan kebudayaan, tetapi tidak bertantangan dengan Firman TUHAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar