Selasa, 05 Juni 2012

makalah teknologi pembelajaran


PERANAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM
 TRANSFORMASI PEMBELAJARAN

A.       Pngertian Teknologi Pendidikan

Istilah teknologi berasal dari yunani yaitu technologia yang menurut Webster dictionary berart systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis,sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art,skill,atau keahlian,keterampilan,dan ilmu. Jadi teknologi pendidikan adalah sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis,menurut system tertentu yang akan dijelaskan kemudian.[1]
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan manusia.[2]
1.         Fungsi Teknologi Pembelajaran
v    Sebagai sarana bahan ajar yang ilmiah dan obyektif.
v    Sebagai sarana untuk memotifasi peserta didik yang semangat belajarnya rendah.
v    Sebagai sarana untuk membantu peserta didik mempresentasikan apa yang mereka ketahui
v    Sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.
v    Sebagai sarana mempermudah penyampaian materi.
v    Sebagai sarana untuk mempermudah desain pembelajaran.
v    Sebagai media pendukung pelajaran dengan mudah
v    Sebagai sarana pendukung terlaksananya program pembelajaran yang sistematis
v    Sebagai sarana meningkatkan keberhasilan pembelajaran.
2.   Manfaat Teknologi Pembelajaran
Mengenai manfaat teknologi pembelajaran sangatlah banyak dan hal ini tergantung dari siapa yang memanfaatkannya. Berikut adalah beberapa manfaat dari teknologi pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik:[3]
a.         Manfaat bagi pendidik
ü   Pendidik dapat lebih memudahkan tercapainya tujuan pendidikan.
ü   Pendidik dapat mempermudah desain pembelajaran.
ü   Pendidik dapat menunjang metode pembelajaran.
ü   Pendidik dapat lebih meningkatkan efektifitas Pembelajaran.
ü   Pendidik lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran.
ü   Pendidik dapat mengefisiensikan waktu.
ü   Dapat menjadi daya dukung pengajaran seorang pendidik.
b.    Manfaat bagi peserta didik
ü   Peserta didik dapat lebih cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik.
ü   Peserta didik menerima materi pembelajaran dengan senang.
ü   Peserta didik dapat mempresentasikan apa yang mereka ketahui.
ü   Peserta didik tidak bosan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal.
ü   Peserta didik lebih bisa berekspresi dalam proses pembelajaran.
B.       Peran Teknologi Pendidikan Dalam Pembelajaran
Ada sejumlah peran dari memperkenalkan teknologi di bidang pendidikan. Telah ada dampak positif dari teknologi pada pendidikan. Dengan menggunakan potensi teknologi, kecepatan dan gaya belajar telah mengalami perubahan dan komunikasi telah menjadi lebih mudah.[4]
 Berikut adalah beberapa peranan dari teknologi pendidikan:
Ø    Salah satu peran teknologi pendidikan bagi siswa adalah bahwa hal itu membantu mereka meningkatkan kemampuan belajar mereka. Karena itu adalah salah satu bidang yang terus berubah..
Ø    Informasi dapat digambarkan dalam berbagai cara dengan bantuan bahan studi. Pengetahuan telah menjadi mudah diakses oleh siswa di setiap bagian dunia dengan penerapan teknologi di bidang pendidikan. Kelas online membantu siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain milik aliran yang sama, tetapi terletak di tempat lain di dunia.
Ø    Karena Internet adalah media utama,maka siswa tidak harus membawa ransel yang berat penuh dengan buku. Mereka dapat berjalan dengan nyaman ke kelas di mana peralatan tersebut sudah ditempatkan.
C.       Prinsip yang Melandasi Teknologi Pendidikan

Prinsip teknologi ada 5 yaitu:

Ø   Teknologi pendidikan sebagai usaha memperoleh tingkah laku
Ø   Hasil belajar siswa ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan
Ø   Pembelajaran merupakan suatu proses
Ø   Proses pembelajaran terjadi karena adanya suatu dorongan dan tujuan yang akan dicapai
Ø   Pembelajaran merupakan bentuk pengalama

D.       Perkembangan Teknologi Pendidikan

           Sejarah perkembangan teknologi pendidikan menjadi sangat singkat jika dihitung bagaimana jabatan dan pola pikir tlah dibawa bersama sama untuk menciptakan bidang galian dari teknologi pendidikan . peserta didik dari teknologi pendidikan sepanjang tahun 1960 pada umumnya mengikuti salah satu dari dua jalur berikut yaitu pendekatan Audio Visual Bagaimana gerakan terbentuknya teknologi pendidikan dimulai oleh salah satu pakar yaitu Dr. James Finn, yang pada saat itu menjadi kepala devisi pendidikan audio visual (DAVI), salah stu tulisan Finn yang terkenal adalah tentang Teknologi dan Proses Pembelajaran. argument utamanya adalah bahwa dalam banyak bidang, masyarakat Amerika Utara telah diubah oleh teknologi dan teknologi itu tak bisa diacuhkan pengaruhnya terhadap pendidikan, cepat atau lambat.
Teknologi Pendidikan muncul sebagai bidang studi dan kategori jabatan baru pada tahun 1960, tetapi sebelum itu banyak peristiwa sejarah yan menajadi dasar dari sebuah pondasi teknologi pendidikan secara keseluruhan. Seperti  perkembangan Instruksional atau pengajaran. Menyangkut perkembangan Teknologi Instruksional, terdapat beberapa pendapat mengenai hal tersebut, mereka membaginya ke dalama beberapa priode, di antaranya :
·           Periode1960-1969
Beberapa kejadian memberikan masukan terhadap prgeseran teoritis secara besar besaran berkenan dengan teknologi intruksional pada akhir tahun 1950 dan awal 1960an, terutama peritiwa peluncuran sputnik pada tahun 1957 yang mencengangkan dunia. Akibat dari itu, terutama di Amerika, sekolah dikritik karena kegagalannya mengjarkan science dan matematika dalam kapaitas yang cukup. Karena itu tekanan lebih di alamatkan kepada teknologi instruksional, akibatnya terdapat dua konstruk teoritis muncul secar bersamaan yang mempengaruhi lapangan teknologi instruksional. Pertama yaitu pengaruh yang kuat dari aliran behaviorisme terhadap semua pendekatan belajar dan yang kedua adalah pendekatan sistem sistem yang datang dari teknik mesin dan teknologi. Gerakan yang berbeda ini akhirnya melahirkan dan saling melengkapi yang disebut dengan Pengajaran Terprogram. Gerakan kaum behavioris melahirkan pegembangan tujuan behavioral, karena diperlukan perumusan tingkah laju lebih lanjut dalam merancang sebuah proses pembelajaran.
·           Periode1970–1983.
Mendekati akhir tahun 1970, muncul kembali pendekatan kognitif dalam pembelajaran. Banyak ahli pikologi yang mengsulakan hal tersebut, salah satunya Wittrock.menurutnya penekatan kognitif berimplikasi bahwa belajar dan pengajaran secara ilmiah akan lebih produktif bila dipelajari sebagai sesuatu yang bersifat internal, yakni suatu proses kognitif berperantara dari pada sebagai produk langsung dari lingungan , orang atau fktor eksternal lainnya.
·           Periode1983–muthakir.
Pada masa ini berlangsung kekacau balauan akibat pertengan dari landasan teoritik teknologi instruksional. Perbedaan pendapat ini terutama dialamatkan kepada para perintis audio Visual. Seperti Salomon, yang menganggap audio visual itu sebagai agen informasi dan bukan sebagai stimulus yang langsung untuk respon tertentu.



DAFTAR PUSTAKA


http ://www.Teknologi pendidikan.net /

http :// id.wikipedia.org/wiki/teknologi pendidikan

http ://teknologi pendidikan.wordpress.com/

dewi salma prawiradilaga n eveline siregar.2004. Mozaik Teknologi Pendidikan,Jakarta;kencana

nasution . 2005 . Teknologi Pendidikan,Jakarta: Bumi  Aksara



[1] Nasution, Teknologi Pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara,2005),hlm.26
[2] Dewi salma prawiladilaga mozaik pendidikan,(Jakarta:kencana,2004)hlm.96
[3] http:// id. Wikipedia. Org/wiki/teknologi pendidikan
[4] http ://www . teknologi pendidikan //net.

makalah teknologi pembelajaran


                                                            BAB I
 PENDAHULUAN

Media memiliki banyak jenis dan klasifikasinya, dilihat dari pengadaan media pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu media yang sudah tersedia dilingkungan sekolah atau media yang sudah ada dipasaran, sering juga disebut media by utilization, yang kedua adalah jenis yang disebut media by design jenis media kedua ini menuntut guru atau ahli media untuk membuat atau merancang media sesuai kebutuhan dan tujuan pembelajaran tertentu. Namun kedua jenis media tersebut tentunya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Pada saat pembelajaran, banyak guru merasa mengalami permasalahan bahwa ternyata media yang digunakannya kurang tepat, dalam kata lain hasil belajar siswa tidak meningkat, siswa tidak tertarik dengan media yang guru sajikan, atau siswa malah bingung dan tidak meningkat motivasi belajarnya padahal guru sudah bekerja keras untuk membuat media tersebut. Atau guru merasa bingung untuk menentukan media apa yang harus dipilih untuk materi pembelajaran yang sudah disiapkan. Permasalahan tersebut mungkin sering dialami guru karena banyaknya jenis media pembelajaran atau ingin memilih media pembelajaran yang lebih efisien namun hasilnya memuaskan. Tentu saja masalah tersebut tidak akan terjadi apabila guru memahami bagaimana konsep prosedur dan pemilihan yang tepat sehingga sesuai dengan yang diharapkan.



                                   
                                                            BAB II
TEKNIK PEMILIHAN MEDIA

A.      Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
1.      Alasan Teoritis memilih media
Media merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran selain tujuan, materi, metode dan evaluasi, maka sudah seharusnya dalam pembelajaran guru menggunakan media.
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah system yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.
Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh mediayang sesuai dengan meteri, strategi yang digunakan, dan karakteristik siswa
2.  Alasan Praktis Pemilihan Media
Bebrapa penyebab orang memilih media, antara lain dijelaskan oleh Arif Sadiman sebagai berikut :
a.    Demonstration
Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara        mengoperasikan dan lain-lain.
b.    Familiarity
Pengguna media pembelajaran memiliki alas an pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut, jika menggunakan media lain belum tentu bias dan untuk mempelajarinya membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya sehingga secara terus menerus ia menggunakan media yang sama.
c.    Clarity
Yaitu untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit.
d.    Active learning
Siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental maupun emosional.
B.   Kriteria Pemilihan Media
Secara singkat dapat dikatakan bahwa dasar pertimbangan dalam pemilihan media adalah dapat terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran, jika tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan maka media tersebut tidak digunakan.
Namun demikian aplikasinya tidak sesederhana itu, diperlukan suatu pengkajian yang mendalam untuk sampai ketempat pemilihan media.
a.    Kriteria umum pemilihan media
1.         Kesesuaian dengan Tujuuan (instruksional goals)
2.         Kesesuaian dengan materi pembelajaran (Instructional content)
3.         Kesesuaian dengan karakteristik pebelajar atau siswa,
4.         Kesesuaian dengan materi
5.         Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
6.         Kesesuaian dengan kondisi lungkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.


b.     Kriteria khusus pemilihan media
Sejumlah kriteria khusus lainnya dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION,  yaitu akronim dari; Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization dan Novelty.
1.    Access
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan media. Apakah media yang ingin digunakan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh murid.
2.    Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan dalam menentukan media.
3.    Technology
Mungkin saja guru tertarik kepada satu media tertentu. Tapi perlu diperhatikan apakah teknologinya tersedis dan mudah menggunakannya
4.    Interactivity
            Media yang baik adalah media yang dapat memunulkan komunikasi dua arah .
5.    Organization
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi.
6.    Novelty
Kebaruan dari media yang dipilih harus menjadi pertimbangan . media yang baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.

C.      Prosedur Pemilihan Media
Prosedur Pemilihan Model ASSURE:
ASSURE mengandung makna dari masing-masing huruf, yaitu: Analisis Learning Characteristics, State Objectives, State Objective, Select Modify or Design, Utiliti materialas dan Evaluate.
1.         Analisis Learner Characteristics, Tahap pertama adalah melakukan analisis terhadap karakteristik siswa.
2.         State objective, langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan tercapai.
3.         Select, Modify or Design materials, selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau merancang sesuai kebutuhan.
4.         Utilitize Materialas, setelah media tersebut dipilih mana yang sesuai dengan karakteristik siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran lalu langkah selanjutnya digunakan dalam pembelajaran..
5.         Require Learning respose, diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media tersebut.
6.         Evaluate, Tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE adalah melakukan evaluasi.






    BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, penggunaan media yang akan digunakan oleh guru tidak hanya “asal” dalam pemilihannya tetapi juga melalui tahapan pemilihan yang sesuai dengan kriteria serta prosedur dalam memilih media yang baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Kriteria umum pemilihan media
1.    Kesesuaian dengan Tujuuan (instruksional goals)
2.    Kesesuaian dengan materi pembelajaran (Instructional content)
3.    Kesesuaian dengan karakteristik pebelajar atau siswa,
4.    Kesesuaian dengan materi
5.    Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
Kriteria khusus pemilihan media
1.    Access
2.    Cost
3.    Technology
4.    Interactivity
5.    Organization.
6.    Novelty
B.       Saran
Media pembelajaran pada saat ini sangat beragam dan banyak digunakan oleh guru, namun apakah media yang digunakan itu dapat membantu siswa memahami maksud yang disampaikan oleh guru, dan apakah penggunaan media tertentu efektif atau tidak, untuk itu guru hendaknya sebelum menggunakan media harus dapat memilih dan menentukan media mana yang sesuai dan cocok digunakan untuk satu indikator atau kompetensi dasar yang ingin dicapai dengan menggunakan kriteria pemilihan media dengan prosedur-prosedur yang telah ada untuk mengeliminasi media yang akan digunakan dalam pembelajaran sehingga tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.